Internet (International
Network) merupakan sebuah “jaringan raksasa” yang terdiri atas
komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lain. Untuk dapat saling
berkomunikasi, masing-masing komputer harus mempunyai kartu jaringan. Kartu
jaringan tersebut mempunyai nomor identitas yang unik. Sebagai contoh, nomor ID
kartu jaringan adalah 00:50:FC:FE:B1:E9. ID tersebut sulit untuk diingat.
Bayangkan bila untuk berkomunikasi sesama komputer dalam jaringan harus
menghapalkan ID kartu jaringan masing-masing. Untuk memudahkan hal itu, maka
digunakan protokol TCP/IP pada setiap komputer. Setiap komputer yang
menggunakan protokol ini harus memiliki nomor yang disebut sebagai alamat IP,
sehingga untuk melakukan koneksi kita tinggal menggunakan nomor IP komputer
yang tentunya hal ini lebih mudah daripada menggunakan nomor ID kartu jaringan
Penomoran IP hanya digunakan untuk memudahkan saja karena untuk berkomunikasi
antara komputer yang satu dengan yang lainnya tetap menggunakan no ID kartu
Pengalamatan IP
(IP Addressing)
dan Konfigurasi
TCP/IP
jaringan yang sudah diakomodasi oleh
protokol TCP/IP. Untuk IPv4 nomor IP terdiri atas
32 bit dan dibagi menjadi 2 buah
field, yaitu:
·
net
id yang
menunjukan jaringan kemana host dihubungkan.
·
host
id yang
memberikan suatu pengenal unik pada setiap host pada suatu jaringan.
Untuk memudahkan
identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit tadi dituliskan menjadi 4
nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya saja nomor IP
192.168.19.1 sebenarnya adalah 11000000 10101000 00010011 00000001 dimana
11000000 merupakan bilangan binary 8 bit dari 192, 10101000 merupakan bilangan
binary 8 bit dari 168, 00010011 merupakan bilangan binary 8 bit dari 19 dan
00000001 yang merupakan bilangan binary 8 bit dari 1. Alamat IP yang dapat
dipakai dari alamat 0.0.0.0 sampai dengan alamat 255.255.255.255 sehingga
jumlah maksimal alamat IP yang bias dipakai adalah 28 x28 x 28 x28 = 4,294,967,296. Untuk
memudahkan pengelolaan alamat IP dari jumlah IP address sebanyak itu
dikelompokan menjadi beberapa kelas oleh badan yang mengatur pengalamatan
Internet seperti InterNIC, ApNIC atau di Indonesia dengan IDNICnya menjadi
sebagai berikut ini :
·
Alamat
IP kelas A dimulai dari bit awal 0. Oktet pertama dari berupa net id dan
sisanya adalah host id.
·
2.
Alamat IP
kelas B dimulai dari bit awal 10. Dua oktet pertama digunakan untuk net id dan
sisanya digunakan untuk host id.
·
3.
Alamat IP
kelas C dimulai dari bit awal 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk net id
dan sisanya digunakan untuk host id.
·
4.
Alamat IP
kelas D dimulai dari bit awal 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung
multicast.
·
5.
Alamat IP kelas E dimula dari bit awal 11110. Alamat IP kelas ini digunakan
untuk tujuan eksperimen.
Agar lebih jelas, silakan lihat tabel
di bawah ini:
Selain pengelompokan alamat
diatas, alamat IP juga dibagi atas Private IP dan Public IP. Private
IP adalah alamat yang digunakan untuk pengalamatan LAN (Local Area Network)
dan tidak dikenal oleh internet, sedangkan Public IP adalah alamat yang
digunakan untuk pengalamatan internet. Sehingga apabila Private IP
mengadakan komunikasi dengan Public IP atau internet diperlukan suatu
mekanisme yang disebut dengan NAT (Network Address Translation). Adapun
range dari Private IP pada setiap kelas adalah seperti pada tabel di
bawah ini:
Dalam setiap komputer yang
mempunyai sistem operasi juga terdapat sebuah IPDefault yang akan digunakan
sebagai loopback, yaitu alamat IP yang menunjuk kepada dirinya sendiri.
Alamat IP ini adalah 127.0.0.1 yang biasanya mempunyai hostname localhost.
Alamat IP ini biasanya hanya dipakai sebagai loopback saja sehingga alamat ini
tidak dipakai untuk melakukan pengalamatan kartu jaringan.
2. Konfigurasi Jaringan
Windows memberikan 2 metode untuk mengkonfigurasi TCP/IP, yaitu:
1. Konfigurasi Otomatis
2. Konfigurasi Manual
1. Konfigurasi Otomatis
Konfigurasi ini adalah cara
termudah sebab Windows sudah memberikan Private
IPbAddress secara otomatis bila Lan
Card sudah terinstall. Cara mengkonfigurasi
TCP/IP secara otomatis pada server,
yaitu :
1. Klik kanan icon My
Network Places Klik Properties.
2. Klik kanan pada Local Area
Connection pilih Properties pada tab General pilih
Internet Procokol (TCP/IP) kemudian klik Properties.
3. Kemudian centang Obtain an IP
Address automatically.
4. Kemudian klik OK maka konfigurasi
Otomatis selesai.
2. Konfigurasi Manual
Konfigurasi
manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet
mask, default gateway, DNS
server, dan WINS server secara manual. IP address pada metode ini bersifat
permanen. Adapun cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual adalah:
1. Klik kanan icon My Network Places
Klik Properties
2. Klik ganda pada Internet Protocol (TCP/IP)
3. Klik Use the following IP address
4. Masukan no IP yang diinginkan
5. Klik OK
Sumber:
Modul Jaringan Komputer Universitas Sriwijaya
No comments:
Post a Comment